Boleh Dicoba! 8 Tips Makan Gorengan saat Diet

Februari 18, 2018
Gorengan menjadi salah satu makanan favorit bagi orang-orang Indonesia. Rasa yang renyah dan gurih tentu bisa menggugah selera bagi siapa saja dan berbagai macam kalangan juga pasti menikmatinya.

Akan tetapi, dengan mengonsumsi gorengan juga bisa dikatakan membuat tubuh menjadi gemuk, sehingga banyak wanita yang lebih memilih untuk menahan diri untuk tidak mengonsumsi gorengan tersebut.

Lantas, apakah benar jika orang yang sedang melakukan kegiatan diet tidak boleh makan atau mengonsumsi gorengan sama sekali?

Gorengan yang Gurih, Nikmat dan Renyah

Gorengan
Gorengan, via today.com

Terkadang, segala sesuatu yang digoreng akan lebih tampak jauh lebih menggiurkan dan menggugah selera. Bisa dibilang jika gorengan menjadi salah satu makanan favorit orang-orang Indonesia.

Baik itu tahu, tempe, ubi, singkong, pisang dan beragam menu gorengan yang lain memang sangat pas untuk dinikmati saat sedang santai. Harga yang relatif lebih murah juga menjadi salah satu alasan mengapa camilan yang satu ini begitu banyak digemari oleh masyarakat.

Tidak hanya camilan saja, masih banyak juga menu yang lain yang tak jauh dari goreng-gorengan tersebut. Sebut saja salah satunya adalah ayam goreng beserta bebek goreng. Menu ini sudah tak lagi asing bagi masyarakat Indonesia.

Menu yang disajikan dengan nasi hangat, ditambah dengan sambal pedas yang nikmat, semua orang pasti akan tergoda untuk menyantapnya.

Sementara itu, tidak hanya kuliner khas Indonesia saja, melainkan juga ada beragam kuliner mancanegara yang diolah dengan cara digoreng. Beberapa contohnya seperti :
  • Fish and chip
  • French fries
  • Fried chicken
  • dan lain sebagainya

Di atas menjadi beberapa contoh makanan barat yang dibuat dengan cara digoreng atau yang lebih dikenal dengan istilah deep-fried.

Walaupun memang benar jika peminat gorengan itu masih banyak, ada saja kaum wanita yang cemas dengan keberadaan dari gorengan. Gorengan dianggap sebagai salah satu musuh utama dalam diet. Gorengan bisa membuat tubuh menjadi gemuk!

Lantas, yang menjadi pertanyaan, apakah setiap orang yang ingin tubuhnya langsing dan benar-benar indah, sama sekali tidak boleh mengonsumsi gorengan?

Pasti akan ada saatnya apabila kita tergiur untuk menyantap gorengan yang renyah dan gurih tersebut. Selanjutnya, apakah ada cara atau solusi yang bisa dipergunakan untuk menyiasatinya? Tentu ada!

Tips Makan Gorengan

Gorengan
Gorengan, via sciencealert.com

1. Konsumsi saat Waktu Siang

Apabila kamu ingin mengonsumsi gorengan atau makanan yang diolah dengan cara digoreng, alangkah baiknya untuk dikonsumsi saat waktu makan siang tiba. Mengapa demikian?

Karena hal ini ialah waktu aktivitas setelah makan siang masih cenderung panjang, sehingga lebih mudah untuk mempergunakan energi yang sudah dikonsumsi tadinya.

Akan tetapi, apabila muncul hasrat atau keinginan untuk mengonsumsi gorengan muncul di saat makan malam, usahakan mengonsumsi gorengan tersebut paling lambat sebelum jam 7 malam.

2. Batasi Konsumsi Gorengan

Tidak hanya menyoal masalah waktu saja yang masih memiliki kaitan dengan energi tubuh yang dihasilkan dari santapan makanan, penting juga untuk membatasi konsumsi gorengan.

Perlu diingat jika memang mengonsumsi gorengan setiap hari atau terlalu sering memang tidaklah baik bagi tubuh. Batasi jumlah konsumsi gorengan setidaknya cukup 1 atau 2 kali saja dalam seminggu.

3. Hindari Makan Gorengan di Pagi Hari

Setelah dianjurkan mengonsumsi gorengan di siang hari hingga maksimal jangan lebih dari jam 7 malam, ada juga pantangan lain bagi orang-orang yang benar-benar sedang dalam kondisi diet, yakni hindari gorengan di saat sarapan atau makan pagi.

Gorengan menjadi makanan yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna, maka terkadang juga bisa membuat kondisi di dalam perut menjadi kian memburuk.

4. Selektif Memilih Gorengan

Saat kamu hendak membeli gorengan, alangkah baiknya yang perlu diperhatikan terlebih dahulu ialah kondisi dari pedagang dan kebersihan dari barang dagangan tersebut. Tidak hanya itu saja, kamu juga harus berani memperhatikan minyak yang digunakan untuk menggoreng.

Apabila minyaknya sudah berwarna terlalu menghitam, menjadi pertanda jika minyak goreng tersebut sudah digunakan selama berulang kali. Jangan pernah membeli gorengan dengan kondisi yang seperti itu, karena dengan minyak jelantah, bisa mempercepat pertumbuhan sel kanker.

5. Biasakan Menempelkan Sisa-sisa Minyak pada Tisu

Ini yang sering luput dari perhatian para pecinta gorengan. Terlebih jika sudah lapar, asal saja langsung dikonsumsi, tidak peduli seberapa banyak minyak gorengan tersebut.

Padahal, dengan minyak yang menempel itulah yang bisa membuat menjadi sakit tenggorokan dan beresiko mengalami kolesterol. Maka dari itu, mulai sekarang alangkah baiknya untuk menempelkan sisa-sisa minyak pada gorengan ke kertas tisu sebelum memakannya, supaya minyak yang menempel bisa diserap terlebih dahulu oleh tisu.

6. Jangan Mengonsumsi Gorengan secara Langsung Setelah Diangkat dari Minyak Panas

Percaya atau tidak percaya, ternyata suhu panas dari minyak goreng tersebut bisa membentuk zat akrilamida yang mampu menghasilkan zat radikal bebas yang cukyup tinggi, bahkan juga bisa beresiko memicu kanker bagi para penikmatnya.

Lapar memanglah lapar, namun juga jangan serakah juga, harus tetap bisa memperhatikan. Apabila baru diangkat sudah langsung dimakan, cobalah sedikit kasihan dengan rongga mulut yang nantinya akan kepanasan.

7. Perbanyak Minum Air Putih Setelah Makan Gorengan

Minum air putih setelah makan gorengan diyakini mampu mengusir minyak yang menempel pada tenggorokan dan organ yang ada di dalam tubuh.

Maka dari itu, alangkah baiknya untuk memperbanyak minum air putih dibandingkan minum yang lain karena bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat karena memang air putih tidak memiliki bahan kimia di dalamnya.

8. Konsumsi Gorengan Ditemani Sayuran

Saat makan siang di kantin atau restoran apabila menu yang tersedia hanyalah makanan yang berbau digoreng, tidak menjadi masalah, karena masih bisa diantisipasi dengan baik.

Cara mengantisipasinya dengan temani gorengan dengan sayur-sayuran seperti itu lalapan, sayur bening, sayur yang direbus atau bahkan tumisan. Karena di dalam sayur pasti terkandung nutrisi yang jauh lebih sehat.

Gorengan Buatan Sendiri Jauh Lebih Sehat

Gorengan
Gorengan, via nakita.grid.id

Mengonsumsi makanan yang digoreng sendiri jauh lebih sehat apabila dibandingkan dengan makanan siap saji yang dijual di tempat umum. Hal ini bukan tanpa alasan, karena kita bisa meminimalisir sendiri proses oksidasi yang ada pada makanan.

Makanan yang sudah digoreng dan dibiarkan dalam jangka waktu tertentu akan teroksidasi, sehingga memiliki kemungkinan untuk berubah menjadi lemak trans yang sangatlah tinggi.

Makanan dengan kandungan minyak tinggi seperti margarin dan mayones, biasanya mengandung lemak trans yang tinggi. Lemak trans bisa diungkap sebagai salah satu pemicu beberapa penyakit, seperti halnya :
  • Kolesterol
  • Arterisklerosis (arteri yang mengeras)
  • Penyakit jantung
  • Kanker
  • Fungsi imun tubuh yang terganggu
  • dan lain sebagainya

Maka dari itu, tetap perhatikan pola makan dengan cara menghindari terlalu banyak konsumsi lemak trans. Apabila ingin memasak sendiri di rumah, lebih baik menggunakan olive oil karena proses oksidasi yang disebabkan relatif kecil sehingga jauh lebih sehat.

Tidak hanya itu saja, usahakan pula untuk mengonsumsi banyak sayuran saat sedang mengonsumsi gorengan. Sayuran yang menjadi jenis serat tak larut air bisa menangkap kelebihan minyak dan lemak yang telah dikonsumsi.

Alangkah baiknya, jangan pernah lupakan sayuran yang segar saat menyantap ayam goreng yang gurih dan renyah.

Kesimpulan

Gorengan
Gorengan, via bolehkah.com

Walau bagaimanapun, tubuh juga pasti membutuhkan lemak walaupun itu dalam jumlah yang terbatas. Semua minyak goreng itu memang non-kolesterol.

Walau demikian, lemak dalam minyak goreng yang saat ini banyak beredar di pasan ialah lemak jenuh yang bisa membentuk kolesterol di dalam tubuh, setelah melalui serangkaian proses metabolisme tubuh.

Jadi, makan gorengan itu boleh-boleh saja asal tidak berlebihan dan tidak keseringan!

Perbedaan Creambath, Hair Spa dan Hair Mask dan Manfaatnya

Februari 03, 2018
Mengetahui manfaat atau kegunaan dari perawatan rambut menjadi salah satu hal yang sangat penting, karena setiap perawatan rambut mempunyai manfaat yang berbeda-beda.

Creambath, hair spa dan hair mask menjadi contoh bentuk dari perawatan rambut yang sudah banyak tersedia di berbagai macam salon. Tak jarang, bahkan bisa membuat kita bingung untuk memilih perawatan yang tepat dan benar.

Meskipun memang ada yang berhijab, namun rambut tetap menjadi mahkota wanita dan harus bisa dijaga dan dirawat dengan baik.

Berbicara tentang perawatan rambut, masih banyak wanita yang ternyata belum paham benar mengenai perbedaan dari creambath, hair spa atau bahkan hair mask.

Perbedaan Creambath, Hair Spa dan Hair Mask

1. Creambath

Creambath
Creambath, via linkedin.com

Creambath merupakan perawatan rambut yang paling pertama muncul sebelum adanya hair spa dan hair mask. Proses pada creambath mencakup pemijatan yang ada pada kulit kepala.

Hal ini memiliki fungsi atau tujuan guna melancarkan adanya peredaran darah yang ada di kepala dan memberikan efek rileks dan tenang. Tidak hanya itu saja, kepala diberikan steam yang bertujuan untuk membuka pori-pori kulit kepala, sehingga nutrisi bisa jauh lebih mudah terserap oleh kulit kepala.

Fungsi dari perawatan rambut yang satu ini ialah untuk bisa menjaga kesuburan rambut dan menguatkan akar rambut.

Setelah nantinya dilakukan pemijatan, rambut akan diuapi untuk membuka pori-pori kulit kepala, sehingga nutrisi dan krim bisa terserap dengan baik ke dalam kulit kepala.

Manfaat Creambath

Perawatan creambath ini bisa memberikan lapisan dan melindungi kutikula (lapisan rambut terluar). Akan tetapi, perawatan pada creambath tak akan mencapai pada bagian korteks (lapisan rambut yang lebih dalam).

Maka dari itu, perawatan yang satu ini cocok bagi kamu yang mempunyai rambut yang belum pernah mengalami proses kimia, seperti halnya pewarnaan, pelurusan dan pengeritingan. Creambath mampu memberikan efek yang rileks dan segar karena pijatan yang dilakukan.

2. Hair Spa

Hair Spa
Hair Spa, via stylemybody.com

Hair spa merupakan salah satu bentuk perawatan rambut yang bisa mengatasi berbagai macam masalah pada rambut. Pemijatan pada hair spa ini tak sebanyak pemijatan yang dilakukan pada creambath.

Hair spa memiliki fungsi guna memperbaiki masalah rambut yang kering, kusam, tak sehat dan kasar, sehingga bisa membuatnya menjadi jauh lebih lembut dan mudah untuk diatur.

Lakukan secara rutin kegiatan hair spa ini agar bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih maksimal.

Di balik manfaat dari perawatan yang satu ini, sangat disayangkan hair spa memiliki kekurangan, bisa membuat warna rambut menjadi memudar. Pada umumnya, perawatan ini lebih mahal dibandingkan dengan creambath.

Manfaat Hair Spa

Rambut tampak kaku, rapuh, kering dan kusam? Sudah saatnya kamu untuk mencoba memberikan perawatan yang jauh lebih efisien dibandingkan sekadar creambath saja.

Hair spa bisa memberikan perawatan rambut yang lebih dibandingkan dengan creambath. Hair spa bisa mengatasi berbagai macam masalah rambut, seperti halnya rambut kering dan kusam.

Rambut nantinya bisa terlihat jauh lebih lembab, lebih lembut dan mudah diatur dengan perawatan hair spa secara rutin.

3. Hair Mask

Hair Mask
Hair Mask, via garnierusa.com

Hair mask biasanya dipergunakan untuk bisa mengatasi kerusakan rambut yang jauh lebih parah, dibandingkan dengan kerusakan rambut yang bisa diatasi oleh penggunaan hair spa.

Hair mask merupakan bentuk perawatan rambut untuk mengatasi rambut yang mudah rusak atau rambut yang sudah rusak. Jika kamu seringkali melakukan proses styling terhadap rambut, contohnya memberi warna, meluruskan hingga mengeritingkan rambut yang bisa memicu rusaknya rambut, kamu sebisa mungkin harus bisa merawatnya dengan baik melalui hair mask.

Hair mask bisa mengatasi berbagai masalah yang terjadi di helai rambut yang rusak, seperti halnya rambut kering, rapuh, pecah-pecah dan lain sebagainya. Formula yang terkandung di dalam masker dipercaya bisa mengembalikan kesehatan alami dari rambut.

Tidak hanya itu saja, perawatan hair mask juga bisa membuat rambut menjadi lebih lembab dan lebih mengkilap.

Manfaat Hair Mask

Kamu adalah tipe orang yang gemar melakukan proses kimia atau styling pada rambut, seperti pewarnaan, pelurusan atau pengeritingan rambut?

Nah, kamu harus bisa memberikan perawatan yang lebih pada rambut, sehingga tak rapuh akibat terkena oleh bahan-bahan kimia. Perawatan yang paling tepat ialah hair mask, karena tiap helai rambut mampu memperoleh perawatan yang jauh lebih baik.

Hair mask sangat cocok dalam mengatasi masalah yang terjadi pada helai rambut, namun tak tepat untuk masalah pada kulit kepala.

Kesimpulan

Perbedaan Creambath, Hair Spa dan Hair Mask

Jadi, creambath, hair spa dan hair mask masing-masing berbeda fungsi dan tujuan walaupun memang itu sama-sama perawatan rambut.

Alangkah baiknya pilih sesuai dengan kebutuhan rambut, jangan melulu soal gengsi karena malah jika penanganan perawatan tak tepat sasaran, bisa saja menimbulkan hal yang buruk bagi rambut.

Manfaat dari ketiga perawatan rambut di atas juga sudah terlihat berbeda-beda, jadi, sesuaikan dengan kebutuhan ya!

Sangat Berbahaya! 12 Bahaya Menggunakan Kutek Kuku

Januari 29, 2018
Kuku yang dihias memang terlihat jauh lebih cantik, tak hanya itu saja, dengan menghias kuku juga bisa menambah daya tarik, karena kuku yang dihias menggunakan kuteks jauh lebih indah.

Hal inilah yang membuat faktor atau alasan mengapa remaja sekarang banyak yang gemar untuk menghias kuku. Mulai itu dari membentuk kuku, mengikis kuku atau bahkan mengecat kuku dengan menggunakan kuteks.

Ada berbagai macam cara untuk mempercantik kuku, namun perlu juga diperhatikan jika mengecat kuku ternyata masih menyimpan beragam bahaya. Hal ini bisa terjadi karena cat kuku terkandung zat yang berbahaya.

Kandungan Kutek Kuku

Formalin

Formalin adalah zat yang biasa dipergunakan untuk mengawetkan mayar, yang mana zat ini akan sangat berbahaya apabila dikonsumsi. Formalin memiliki sifat karsinogenik yang bisa menyebabkan terjadinya kanker jika terlalu banyak digunakan.

Zat Toluene

Zat ini merupakan zat yang bisa merusak sistem saraf. Jika zat ini termakan atau bahkan mengenai kulit, maka saraf juga akan terkena dampaknya. Zat ini juga termasuk ke dalam zat yang bisa berubah menjadi gas, sehingga akan bahaya untuk kesehatan saraf.

Etil Esatat

Etil esatat dipergunakan untuk membekukan kuteks kuku. Biasanya, etil esatat ini akan meninggalkan bau yang khas, padahal ini sebenarnya adalah wujud dari gas etil esatat dan sangat berbahaya apabila terhirup. Karena zat ini berwujud gas, justru akan lebih berbahaya daripada wujud benda padat.

Phytilates

Zat ini bisa mengganggu metabolisme jaringan lemak.

Bahaya Menggunakan Kuteks Kuku bagi Kesehatan

Kuku
Kuku, via meetdoctor.com

1. Terjadi Iritasi pada Mata

Kuku yang dihias menggunakan kuteks juga mempunyai bahaya pada mata, mungkin memang terlihat aneh jika kuku di tangan mengapa bisa membahayakan mata.

Seperti yang sudah diungkap sebelumnya, kuteks kuku mengandung zat toluene yang bisa merusak sistem saraf, sama halnya dengan kuteks pada kuku yang mengenai mata, maka mata terjadi iritasi yang akhirnya berwarna kemerah-merahan.

Maka dari itu, saat menggunakan kuteks, diusahakan untuk tangan tak terlalu sering mengucek mata.

2. Penyakit Lambung

Ternyata, kandungan formalin pada kuteks berbahaya untuk kesehatan lambung. Dari kita mengonsumsi makanan menggunakan tangan, maka makanan tersebut juga akan terkena oleh zat formalin, sehingga makanan yang dikonsumsi juga otomatis terkandung formalin.

Jika formalin masih ke dalam tubuh, maka formalin bisa mengganggu lambung karena formalin menyerang protein yang akan masuk ke dalam metabolisme hingga lambung manusia.

3. Terjadi Iritasi Hidung

Hidung menjadi salah satu bagian di wajah yang tak jarang memiliki interaksi yang sering dengan tangan, terutama dengan kuku. Apabila kuku secara terus-menerus mengenai tangan, maka hidung bisa terjadi iritasi.

Karena memang daerah hidung itu sensitif dengan zat formalin dan toluene yang ada pada cat kuku tersebut.

4. Gangguan Saraf Jantung

Hal ini beda lagi penyebabnya, karena penyakit yang satu ini timbul karena adanya etil esatat yang terkandung di dalam cat kuku yang dipergunakan oleh manusia, sehingga akan berubah menjadi gas.

Gas yang dihasilkan dari etil asetat akan masuk ke dalam hidung dan akhirnya diteruskan menuju jantung dan jantung akan menyebarkannya ke darah pada seluruh tubuh. Jadi, zat ini sangat berbahaya karena bisa menjangkit ke seluruh tubuh.

5. Membuat Kuku Menjadi Rapuh

Kandungan zat yang terdapat di dalam kuteks apabila terlalu lama berada di kuku, tak baik bagi kesehatan karena kuku menjadi sulit untuk bernapas, sehingga kuku akan kekurangan oksigen dan pada akhirnya menjadi rapuh.

Karena kuteks akan menutupi bagian luar kuku yang seharusnya mendapat oksigen dari luar, maka dari itu apabila ingin melakukan cat kuku, beri sedikit waktu untuk kuku bernapas, jangan selamanya melakukan kuteks kuku.

6. Mengalami Pusing

Reaksi ini bisa terjadi apabila aroma yang ditimbulkan dari zat toluene sering dihirip karena memang zat ini sangat berbahaya yang bisa menyebabkan terganggunya sistem saraf pada otak.

Apabila hanya sesekali saja, mungkin tak akan bereaksi apa-apa, namun apabila sering dihirup, bisa menyebabkan kepala menjadi pusing.

7. Menyebabkan Kanker

Tingginya kandungan formalin pada cat kuku bisa menyebabkan terjadi kanker apabila zat masuk ke dalam tubuh karena memang zat formalin menjadi zat yang memiliki sifat karsinogen.

8. Diabetes

Diabetes bisa disebabkan karena adanya zat phytilates yang sudah dijelaskan di atas jika cat kuku juga mengandung zat ini, sehingga metabolisme pada jaringan lemak menjadi terganggu karena zat tersebut.

Zat ini bisa masuk ke mulut akibat adanya interaksi yang terjadi antara kuku dan mulut. Bisa juga menyebabkan resiko terjadi diabetes.

9. Tidak Baik untuk Paru-paru

Sama halnya dengan terjadi gangguan saraf jantung, proses zat etil asetat akan masuk ke dalam paru-paru seperti halnya proses masuk zat ke dalam jantung.

10. Ruam pada Ujung Kuku

Kuteks memiliki bahan formalin yang bekerja sebagai pengeras, yang mana bisa membuat cat kuku menjadi anti retak. Zat ini sangat berbahaya jika tersentuh tangan karena bisa terjadi alergi berupa ruam pada ujung kuku.

Jika dibiarkan secara terus-menerus, maka bisa menyebabkan terjadi kulit dermatitis atau bahkan bisa juga terjadi kanker kulit.

11. Merusak Sistem Kekebalan Tubuh

Ada juga zat lain yang berbahaya dinamakan dengan ftalat anhidrida yang bisa membuat cat kuku jauh lebih mengkilap dan tahan lama. Sayangnya, zat yang satu ini juga berbahaya karena bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia.

Terlalu sering menggunakan kuteks dalam jangka waktu yang panjang juga bisa membuat tubuh menjadi jauh lebih mudah terserang oleh berbagai macam penyakit.

12. Bahaya untuk Ibu Hamil

Cat kuku mengandung banyak kandungan kimia yang di dalamnya, otomatis akan sangat berbahaya untuk ibu hamil dan janin yang dikandung di dalamnya, sebab bahan kimia tersebut bisa menembus hingga barrier plasenta.

Maka dari itu, untuk ibu hamil sebaiknya jangan menggunakan cat kuku terlebih dulu saat sedang mengalami masa kehamilan.

Hindari Penggunaan Kuteks bagi Ibu Hamil

Penggunaan produk kosmetik pada ibu hamil, salah satunya kuteks juga harus dilakukan secara lebih teliti dan hati-hati. Sebab, gangguan kesehatan juga bisa dialami oleh janin di dalam kandungan, yang bisa memicu kelainan bawaan pada bayi dan mengganggu sistem saraf.

Selain itu, ibu hamil juga harus cermat dan pandai dalam memilih penghapus kuteks. Carilah penghapus kutek yang tak mengandung aseton!

Terpapar adanya aseton dalam dosis yang tinggi dalam jangka waktu yang lama memiliki kemungkinan bisa terjadi gangguan perkembangan atau bahkan cacat lahir.

Tips Meminimalisir Efek Kutek

Zat Mematikan pada Kutek Kuku

  • Cermat menggunakan atau memilih kutek yang memiliki bahan-bahan aman
  • Buka jendela dan pintu sebelum menggunakan kutek
  • Rentangkan Anda sejauh mungkin dari tubuh saat mengeringkan kutek
  • Hindari meniup kutek saat sedang mengeringkannya, karena dengan meniup kuku, bisa kemungkinan besar menghirup bahan kimia kutek
  • Setelah selesai menggunakan dan menghapus kutek, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun untuk memastikan tak terjadi bahan kimia yang tersisa
  • Memastikan cat kuku yang akan digunakan tidak kedaluwarsa
  • Jangan pernah tergiur dengan harga yang murah
  • Gunakan kutek kuku yang terpercaya, hindari bahan yang berbahaya yang bisa merusak kuku bahkan bisa mengganggu metabolisme tubuh

11 Fakta Tentang Bulu Mata yang Wajib Kamu Tahu!

Januari 27, 2018
Bulu mata memiliki peran yang cukup penting dalam urusan penampilan wajah. Maka dari itu, kebanyakan dari wanita yang melakukan berbagai macma usaha guna membuat bulu mata menjadi tetap tampil cantik dan lentik.

Tidak hanya berfungsi untuk melindungi mata saja, bulu mata juga memiliki fungsi untuk mempercantik bagian mata. Sementara itu, bulu mata juga memiliki fakta unik tersendiri. Seperti apa?

Fakta Tentang Bulu Mata

Bulu Mata

1. Mempunyai Siklus Hidup

Bulu mata akan berganti dengan rutin baik itu selama 90 hari atau 3 bulan sekali. Jadi, kamu sendiri tak perlu khawatir karena setiap bulu mata yang rontok pasti akan tumbuh lagi.

2. Panjang Bulu Mata Tak Pernah Seragam

Apabila kamu melihat teman, keluarga atau siapapun itu yang memiliki bulu mata rata bagai dipangkas setiap hari, jangan percaya jika itu bulu mata asli. Karena, panjang bulu mata itu tak pernah sama. Biasanya, untuk bagian tengah akan selalu lebih panjang dibandingkan dengan bagian ujung.

3. Punya Kelenjar Khusus

Bulu mata tak serta-merta tumbuh begitu saja dari dalam kulit kelopak mata. Mereka punya kelenjar tersendiri yang terdapat di bagian jaringan bawah kulit.

4. Panjangnya Tidak Sampai 1 cm

Panjang normal bulu mata tanpa penggunaan maskara atau extension rata-rata kurang dari 10 milimeter.

5. Memiliki Kandungan Protein

Untuk bulu mata, terdapat kandungan protein yang terbilang cukup tinggi, yang mana mengandung terdiri atas 97% keratin dan 3% air.

6. Selalu Ada yang Rontok Setiap Hari

Kaitannya dengan durasi atau usia bulu mata yang hanya 90 hari saja, tak kurang dari 1 helai pasti selalu ada saja bulu mata yang setiap hari rontok. Untuk mendapatkan pertumbuhan dengan normal lagi, butuh waktu sekitar 6 hingga 8 minggu.

7. Bulu Mata Bagian Atas dan Bawah Memiliki Jumlah yang Berbeda

Bisa dilihat dengan kasat mata jika jumlah buluh mata di bagian atas akan selalu lebih banyak dibandingkan dengan bulu mata pada bagian bawah. Bulu mata bagian atas memiliki jumlah kurang lebih sebanyak 200 helai dan untuk bulu mata pada bagian bawah kurang lebih setengah dari bulu mata bagian atas atau sekitar 100 helai.

8. Memiliki Kutu

Berdasar dari berbagai macam sumber dan penelitian, bulu mata juga ternyata memiliki makhluk hidup kecil yang membaur dengan bulu mata, yakni kutu. Kudu yang ada di bulu mata dinamakan dengan demodex yang tumbuh dan hidup di dasar bulu mata. Kutu ini tak perlu dikhawatirkan karena baik dan bersahabat, karena akan memakan sel mati pada bulu mata.

9. Berubah Seiring Bertambahnya Usia

Ketebalan bulu mata bisa berubah seiring dengan usia yang bertambah. Untuk bisa menjaga bulu mata tetap tebal dan cantik, konsumsilah makanan yang mengandung vitamin B, jika perlu tambahkan suplemen.

10. Menjepit Bulu Mata Bisa Membuatnya Patah

Menjepit bulu mata bisa membuatnya menjadi tercabut dari akar. Tindakan ini juga bisa membuat bulu mata patah menjadi 2. Maka dari itu, hati-hati saat menjepit bulu mata, gunakan alat dengan lembut.

11. Maskara Waterproof Bisa Merusak

Bulu mata memiliki fungsi penting untuk melindungi mata dari berbagai macam kotoran dan debu. Namun, saat berbagai macam zat yang tahan air bisa melekat, reaksi alergi bisa muncul dan menimbulkan gatal. Alangkah baiknya untuk memilih bahan natural untuk penggunaan maskara.

Karena memang ukurannya sangat kecil, bagian bulu mata sering dilupakan untuk perawatan. Namun, selalui diingat saat menggunakan make up!

Jangan pernah lupa untuk selalu merawat bulu mata ini agar selalu tampak cantik.

Hati-hati! 9 Penyebab Bulu Mata Rontok

Januari 25, 2018
Bulu mata yang mudah/gampang atau sering rontok memang membuat kita menjadi kurang nyaman. Karena pada dasarnya, bulu mata bisa membangun karakter wajah seseorang.

Rontoknya bulu mata sendiri sering diibaratkan adanya rasa rindu seseorang kepada orang lain. Namun, ternyata sama sekali tak ada kaitannya atau hubungan dengan rasa rindu tersebut.

Justru malah dengan rontoknya bulu mata bisa menjadi awal gejala terjadinya indikasi penyakit lain. Memang terdengar cukup mengerikan karena tak sedikit orang yang kerap kali mengalami hal yang seperti ini.

Tak perlu langsung merasa khawatir, karena kaitan tersebut hanya berlaku bagi mereka yang sering mengalami kerontokan bulu mata atau bulu alis dalam jumlah yang tak wajar.

Jadi, alangkah baiknya sekarang untuk mengecek apa yang menjadikan penyebab bulu mata menjadi rontok. Jangan minder ya!

Penyebab Bulu Mata Rontok

Bulu Mata
Bulu Mata, via gogirl.id

1. Penggunaan Maskara

Menggunakan maskara memang bisa membuat bulu mata menjadi jauh lebih tebal dan lebih lentik. Akan tetapi, hal ini sebenarnya menjadikan alasan mengapa bulu mata kamu menjadi sering atau gampang rontok.

Terlebih jika kamu merupakan pribadi yang hobi menggunakan maskara waterproof, masalahnya, jenis yang satu ini mengandung bahan kimia yang mana mampu membuat bulu mata menjadi jauh lebih kaku.

Tinta maskara yang menempel erat dan membuat bulu mata menjadi kaku bisa membuatmu membutuhkan tenaga yang lebih untuk menghilangkannya. Hal ini tentu akan sangat beresiko karena bisa membuat bulu mata menjadi rentan rontok.

Tidak hanya itu saja, dalam beberapa kasus, ada juga orang yang alergi dengan produk maskara tertentu. Hal ini yang selanjutnya membuat bulu mata menjadi rontok dan akhirnya bulu mata kian menipis.

2. Menggunakan Penjepit Bulu Mata

Kebanyakan wanita menggunakan penjepit bulu mata agar bisa memperindah tampilan di akhir riasan mata yang sudah dilakukan. Akan tetapi, ternyata tanpa disadari, menggunakan penjepit khusus ini justru bisa membuat bulu mata gampang rontok!

Terlebih saat digunakan bersama dengan penggunaan maskara. Maka, bulu mata bisa jadi lebih lengket dan akhirnya saat sedang dijepit, bulu mata menempel pada permukaan penjepit dan bulu mata ikut rontok.

3. Mengalami Alopecia

Jika kamu memang merasa jika bulu mata terus-menerus rontok dan sangat sulit untuk tumbuh, mungkin bisa saja kamu mengalami penyakit autoimun yang dinamakan dengan alopecia. Apa itu?

Alopecia biasanya ditandai dengan kerontokan pada rambut kepala yang bisa menyebabkan terjadinya botak, namun untuk sektor bulu mata, alis dan bulu-bulu halus di bagian tubuh yang lain juga bisa terkena dampak atau pengaruhnya.

Apabila memang ini terjadi pada diri kalian, sebaiknya sekarang untuk memeriksakan diri lebih lanjut kepada dokter.

4. Kebiasaan Mengucek Mata

Tanpa kamu sadari, ternyata memiliki kebiasaan mengucek mata bisa membuat bulu mata menjadi berjatuhan satu per satu. Maka dari itu, coba diusahakan untuk tidak mengusap bagian mata terlalu keras, karena juga bisa berbahaya.

Tak hanya membuat bulu mata rontok, melainkan juga tak baik untuk kesehatan mata. Tangan yang kamu gunakan untuk mengucek mata bisa saja dipenuhi oleh banyak bakteridan parasit yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi pada mata.

5. Radang di Bagian Kelopak Mata

Infeksi atau radang yang terjadi di kelopak mata disebut dengan nama blefaritis. Biasanya, kondisi yang terjadi ini diakibatkan oleh adanya infeksi kuman, cider atau bahkan reaksi alergi.

Salah satu dampak yang bisa ditimbulkan saat radang kelopak mata ini karena rontoknya bulu mata. Jika hal ini disertai dengan rasa sakit yang terjadi di area mata, alangkah baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

6. Sedang Menjalani Kemoterapi

Jangan kaget apabila kamu sedang menjalani kemoterapi, karena bisa menyebabkan semua bulu dan rambut menjadi rontok, salah satunya adalah bulu mata.

Walaupun efek samping ini bergantung dari jenis serta dosis obat tersebut, melainkan pada umumnya kemoterapi bisa membuat beberapa helai bulu mata menjadi rontok.

Akan tetapi, jangan pernah khawatir karena setelah pengobatan selesai, bulu mata bisa kembali tumbuh normal seperti biasanya.

7. Penyebab yang Lain

  • Faktor usia, bisa membuat bulu mata rontok dan terlihat mengecil
  • Keturunan atau genetik, yang berarti memiliki bulu mata tipis dan pendek, keturunan dari orang tua
  • Kekurangan vitamin E pada tubuh

Cara Mencegah atau Mengatasi agar Bulu Mata Tak Lagi Rontok

  • Menggunakan maskara yang baru, karena menjadi alternatif baik untuk menghindari alergi pada bulu mata
  • Hati-hati saat membersihkan makeup, terutama di bagian mata
  • Jangan lupa untuk membersihkan makeup sebelum kamu beristirahat
  • Jangan terlalu sering menggunakan alat penjepit bulu mata
  • Lepaskan bulu mata palsu secara perlahan

Apa Itu Laser Hair Removal dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Januari 22, 2018
Mengenal lebih dekat mengenai apa itu atau pengertian laser hair removal hingga cara kerjanya. Bagi sebagian orang, terutama wanita, rambut halus yang tumbuh di beberapa bagian tubuh memang sangat mengganggu. Sangat mengganggu jika bulu itu tumbuh dengan cukup subur, terlebih di area tangan dan di kaki.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang kian maju dengan pesat, saat ini laser hair removal menjadi salah satu solusi yang layak dipertimbangkan bagi kaum wanita. Mendengar kata laser terhadap perawatan tentu identik dengan hasil yang cepat.

Sebelum membahas lebih dalam untuk apa fungsi atau kegunaannya, alangkah baiknya kita mengupas secara perlahan arti dan makna dari laser hair removal itu sendiri.

Pengertian Laser Hair Removal

Laser Hair Removal
Laser Hair Removal, via lifehack.org

Laser hair removal merupakan teknik untuk menghilangkan bulu di tubuh dengan menggunakan bantuan dari sinar laser. Energi cahaya laser yang dipaparkan ke kulit akan berubah menjadi cahaya yang panas, sehingga bisa menghentikan pertumbuhan bulu.

Setelah itu bulu bisa rontok secara alami dalam 2 hingga 3 minggu setelah melakukan perawatan atau treatment. Daripada menggunakan proses shaving atau waxing yang menyakitkan, proses menghilangkan bulu dengan menggunakan laser lebih terasa aman dan nyaman serta minim terjadi iritasi pada kulit.

Teknik menghilangkan bulu dengan menggunakan laser ini pertama kali diperkenalkan di tahun 1995. Dengan adanya teknologi yang cukup berguna, mampu menghilangkan bulu di tubuh menjadi jauh lebih praktis dan lebih nyaman.

Cara Kerja Laser Hair Removal

Pada awalnya, kulit di area yang bulu ingin dihlangkan akan dilakukan pengolesan terlebih dahulu dengan menggunakan gel khusus. Gel ini menjadi media perantara antara panas dari alat laser dengan kulit kita.

Saat dilakukan penyinaran, kulit menjadi terasa lebih hangat dan sesekali sakit seperti halnya dicubit kecil. Namun, rasa sakit ini tak sesakit jika kamu melakukan waxing.

Sementara itu, pastikan untuk mengikuti petunjuk dari operator selama proses masih berlangsung, misal menggunakan kacamata khusus untuk menghindari mata dari adanya paparan sinar laser yang dihasilkan.

Bulu-bulu di area tubuh yang bisa dihilangkan dengan menggunakan teknik ini ialah pada ketiak, tangan, kaki, hingga b*kini line. Beda tempat, beda juga proses pengerjaan yang dilakukan.

Misal ada juga yang memerlukan proses pencukuran dalam mengawalinya, terutama apabila bulu yang dimiliki dirasa terlalu panjang.

Hasil dari Laser Hair Removal

Laser Hair Removal

Hasil dari laser hair removal ini bulu-bulu halus akan rontok secara alami. Apakah nantinya akan hilang secara permanen?

Jika dibandingkan dengan waxing atau threading, hasil treatment menggunakan laser jauh lebih awet, karena bisanya bisa menghilangkan hingga 70% bulu di tubuh secara permanen dan sisanya 30% akan tumbuh lagi dalam bentuk yang lebih tipis dan halus.

Apabila ingin menghilangkannya secara permanen, satu-satunya cara dengan menghancurkan folikel, yakni bagian di dalam kulit yang mengatur pertumbuhan dan pewarnaan bulu serta rambut.

Seperti berbagai prosedur kecantikan yang lain, apabila Anda berniat melakukan treatment ini, lakukan di tempat yang memang kredibel, baik itu tempatnya yang mendukung, hingga teknisinya.

Tidak hanya itu saja, sebelum melakukan perawatan, Anda juga wajib membatasikebiasaan untuk mencabut bulu dengan manual, waxing atau elektrolisis selama 2 minggu.

Selang 1 atau 2 hari setelah melakukan perawatan, daerah kulit yang dilakukan laser akan terasa dan terlihat seperti terbakar oleh sinar matahari. Pemberian kompres dan pelembab juga bisa membantu mengurangi adanya efek tersebut. Selanjutnya, Anda bisa melakukan perawatan sesuai dengan saran atau rekomendasi dokter.

Perhatikan Hal Berikut Sebelum Memulai Perawatan

Walau memang nyatanya aman dan nyaman untuk digunakan, namun masih memiliki efek samping yang wajib diwaspadai dan bisa saja terjadi walau kecil kemungkinannya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.
  1. Hindari melakukan waxing, bleaching atau krim perontok bulu minimal 2 minggu sebelum melakukan perawatan. Hal ini memiliki tujuan sehingga kulit tak bereaksi terhadap bahan kimia yang lain sebelum melakukan perawatan.
  2. Hindari adanya paparan cahaya matahari langsung selama 2 minggu sebelum dan sesudah perawatan. Cahaya matahari bisa berpengaruh terhadap kondisi kulit, seperti terjadi iritasi atau terbakar. Pastikan kulit sedang dalam kondisi yang fit saat melakukan treatment.
  3. Hindari berenang dan mandi menggunakan air hangat selama kurang lebih 2 hari setelah melakukan perawatan. Kulit akan bereaksi menjadi sensitif. Kolam renang yang mengandung kaporit dan air hangat bisa membuat kulit menjadi merasa tidak nyaman.
  4. Sebelum melakukan perawatan, alangkah baiknya untuk memastikan area penyinaran bersih dari makeup, lotion atau deodoran. Hal ini memiliki tujuan agar gel kimia tak bercampur dengan bahan kimia yang lain, serta hasilnya bisa berjalan dengan maksimal.
  5. Jarak ideal untuk melakukan perawatan yang selanjutnya ialah sekitar 6 minggu. Kulit membutuhkan waktu dalam memulihkan diri. Jangka waktu yang terlalu berdekatan tak akan memberikan dampak yang bagus bagi kulit. [1]
  6. Menghindari aspirin, suplemen herbal dan obat anti peradangan sebelum memulai proses perawatan untuk mengurangi resiko pendarahan jika terjadi komplikasi selama proses berlangsung. [2]

Kesimpulan

Cara kerja dari laser hair removal ini menggunakan cahaya laser yang mana gelombang cahaya tersebut akan masuk ke dalam kulit. Laser selanjutnya menonaktifkan rambut yang ada di dalam siklus pertumbuhan.

Karena memang pertumbuhan rambut dalam siklus waktu yang berbeda, maka membutuhkan beberapa kali perawatan demi mendapatkan hasil yang optimal terhadap kulit.

Terjadi kemerahan dan bengkak ringan setelah melakukan laser menjadi hal yang wajar dan merupakan efek samping dari penggunaan alat ini. Biasanya hanya akan berlangsung selama 1 hingga 2 hari.

Jika memang berminat untuk melakukan perawatan ini, langsung saja datangi ahlinya untuk melakukan konsultasi lebih lanjut untuk memperoleh perawatan optimal. [3]

Walau Aman, Waspadai Efek Samping Laser Hair Removal!

Januari 20, 2018
Kebanyakan wanita tentu ingin memiliki tubuh yang mulus tanpa adanya rambut yang berlebih. Maka dari itu, banyak cara yang dilakukan oleh wanita, seperti perawatan atau treatment dalam rangka menghilangkan rambut atau bulu yang ada di tubuhnya.

Ada begitu banyak metode yang bisa dilakukan, seperti :
  • Mencukur
  • Waxing
  • Menggunakan krim pencabut bulu atau penghilang bulu
  • Menggunakan laser

Masing-masing dari metode di atas tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Pada saat ini, metode untuk menghilangkan rambut dengan menggunakan laser atau yang biasa disebut dengan nama laser hair removal tengah populer karena memang sudah terbukti keampuhannya dan prosedur yang bebas sakit.

Akan tetapi, tentu di setiap metode dalam menghilangkan rambut itu mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri. Maka dari ini, penting dalam mengetahui dampak negatif atau efek samping yang mungkin bisa saja terjadi sebelum melakukan metode tersebut.

Apa Itu Laser Hair Removal?

Laser Hair Removal
Laser Hair Removal, via espabeauty.com.au

Laser hair removal merupakan salah satu metode untuk menghilangkan rambut dengan menggunakan laser. Petugas teknisi laser nantinya akan menggunakan pancaran sinar yang kuat dari laser tersebut guna menghancurkan akar bulu.

Energi cahaya yang dihasilkan tersebut akan diserap oleh warna gelap rambut dan berubah menjadi energi panas yang selanjutnya disalurkan ke akar rambut. Dengan demikian, pertumbuhan rambut menjadi terhenti dan rambut akan rontok secara alami.

Ini menjadi salah satu metode yang paling efektif untuk yang menginginkan penghilangan bulu dalam waktu yang lama. Metode ini bisa dilakukan pada bagian tubuh mana saja, namun tak efektif apabila digunakan pada bulu yang memiliki warna terang atau pirang.

Laser hair removal butuh waktu sekitar 6 hingga 12 kali perawatan untuk bisa mencapai hasil akhir. Anda mungkin butuh metode ini lagi setiap 6 hingga 12 bulan untuk perawatan.

Laser hair removal tak menjamin hasil yang permanen. Beberapa rambut bisa tahan terhadap perawatan laser dan tak tumbuh lagi setelah melakukan perawatan, walaupun memang biasanya pertumbuhan rambut baru akan lebih halus dengan warna yang kian memudar.

Efek Samping Laser Hair Removal (yang Mungkin Terjadi)

Laser hair removal ini bisa dikatakan cukup aman. Akan tetapi, sama halnya dengan perawatan medis yang lain jika prosedur ini tetap saja mempunyai efek samping atau resiko yang mungkin saja bisa terjadi.

Efek samping atau dampak negatif atau kerugian yang paling umum terjadi dari adanya penggunaan hair removal laser, seperti :

1. Iritasi Kulit

Menghilangkan rambut dengan menggunakan laser hair removal bisa menimbulkan adanya iritasi kulit, kulit yang memerah, bahkan bengkak di daerah yang dilakukan prosedur.

Akan tetapi, efek yang timbul ini hanya bersifat sementara atau akan hilang dalam beberapa jam.

2. Perubahan Pigmen Kulit

Setelah melakukan prosedur tersebut, kulit Anda mungkin bisa saja mengalami perubahan warna yang menjadi sedikit lebih gelap atau bahkan lebih terang.

Akan tetapi, seperti halnya iritasi kulit, perubahan yang terjadi ini bersifat sementara dan biasanya bukan menjadi salah satu masalah yang berarti.

Efek samping yang jarang terjadi setelah melakukan prodesur laser hair removal ini dengan muncul lepuhan, bekas luka atau bahkan hingga perubahan tekstur kulit yang lain. Sementara itu, masalah lain yang jarang terjadi dan bisa saja terjadi seperti rambut yang beruban atau tumbuh rambut secara berlebih.

Laser hair removal ini sendiri tak dianjurkan atau tak disarankan untuk kelopak mata dan daerah di sekitarnya, karena kemungkinan bisa terjadi luka mata yang parah. Segera hubungi dokter Anda jika mengalami gejala di luar iritasi ringan atau bahkan jika efek samping yang timbul kian memburuk. [1]

Orang-orang yang Tak Boleh Melakukan Laser Hair Removal

Laser Hair Removal
Laser Hair Removal, via drimami.com

1. Kulit dan Rambut Berwarna Cerah/Terang

Kondisi rambut dan kulit juga bisa menentukan hasil dari laser hair removal. Walau memang terdapat begitu banyak mesin yang bisa melakukan hair removal, beberapa akan cocok untuk jenis kulit tertentu.

2. Kulit yang Rentan Terhadap Pigmentasi

Jika memang kulit Anda mudah terpigmentasi, Anda tak disarankan untuk melakukan laser hair removal.

3. Orang yang Hamil

Walau memang hanya sedikit informasi tentang efek laser atau zat kimia yang diaplikasikan ke kulit terhadap janin, pada umumnya tetap saja disarankan untuk menghindari laser hair removal apabila Anda sedang hamil. [2]

Kekurangan Perawatan Laser Hair Removal

1. Efek Samping

Bisa saja setelah menjalani perawatan ini, terlihat warna kemerahan di kulit setelah beberapa jam proses penyinaran dengan menggunakan sinar laser. Di beberapa orang bisa terjadi pembengkakan, gatal-gatal dan rasa tak nyaman di kulit.

2. Biaya yang Tidak Murah

Berbeda dengan metode penghilangan bulu lain misal waxing atau mencabut, penggunaan prosedur ini harus merogoh kocek yang lebih dalam. Pada umumnya, biaya yang dibutuhkan berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

3. Rasa Sakit yang Terjadi

Walau memang banyak orang yang mengungkap jika perawatan dengan menggunakan metode waxing jauh lebih sakit jika dibandingkan dengan laser hair removal, bukan berarti untuk laser hair removal terbebas dari rasa sakit.

4. Butuh Proses dan Waktu

Harus disadari jika dibutuhkan waktu yang sedikit lama dalam melakukan perawatan laser hair removal ini. Untuk persiapan pra perawatan bisa membutuhkan waktu hingga 2 sampai 4 minggu sebelum melakukan treatment. Butuh hingga sekitar 8 kali terapi untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal. [3]